Bagaimana Melakukan Literasi Digital?
Keterampilan literasi dapat meningkatkan kemampuan seseorang
yang berhubungan dengan media digital baik mengakses, memahami konten,
menyebarluaskan, membuat hingga memperbarui media digital. Bila seseorang
memiliki keterampilan tersebut maka dirinya dapat memanfaatkan media digital
untuk aktivitas produktif, kesenangan dan pengembangan diri bukan untuk
tindakan konsumtif bahkan destruktif.Maka pembelajaran literasi digital diperlukan dalam
masyarakat. Dalam Herlina (t, t) dikatakan terdapat dua jalur yang dapat
digunakan yaitu pendidikan sekolah dan masyarakat.
![]() |
sumber : https://howmelulaterseesit.blogspot.co.id/2013/06/ |
1. Dalam pendidikan
formal seperti di sekolah kemampuan literasi digital dapat dilatih dalam
beberapa mata pelajaran. Dalam pelajaran bahasa misalnya siswa diminta untuk
menguasai kemampuan membaca, menulis ataupun menyimak. Hal ini bila diterapkan
dalam penggunaan media maka sudah hampir memenuhi kemampuan literasi digital. Siswa
dapat mencari dan menciptakan informasi di media digital melalui internet, komputer,
dsb. Dalam pendidikan formal siswa tentunya diberitahu mengenai situs-situs
yang bermanfaat serta cara menggunakannya.
Selain itu juga diberikan pemahaman mengenai hak kepemilikan dalam media
sehingga siswa nantinya dapat menggunakan informasi dari media digital secara
bertanggung jawab. Di sisi lain dalam dunia pendidikan tentunya akan dibahas
mengenai apa yang menjadi peraturan atau Undang-undang dalam berpendapat
sehingga siswa dapat menyampaikan pendapatnya tanpa terjerat pasal-pasal
tertentu. Pada intinya semua yang diajarkan dalam pendidikan sekolah saling
berhubungan dan berguna dalam membangun kemampuan literasi digital.
2. Kemampuan literasi
digital juga dapat diberikan melalui kelompok dalam masyarakat misalnya Karang
Taruna, PKK, dll. Melalui kelompok tersebut dapat diberikan sosialisasi
mengenai cara-cara untuk meningkatkan kemampuan literasi digital. Contoh nyata
pembelajaran literasi digital dalam lingkup ini adalah dengan adanya program “Generasi
Bisa” yang membantu masyarkat untuk meningkatkan kemampuan literasi digital. Dalam
program yang dilaksanakan 13-15 Desember 2016 lalu membahas Hour of CodeTM dan
Skype-a-Thon serta mengangangkat tema
“Supporting Digital Readiness & Work Readiness”. Program seperti ini
dimaksudkan untuk mengubah kota-kota di Indonesia menjadi “Smart City”. (http://www.generasibisa.id/)
Agar kita dapat meraih kemampuan literasi digital sesuai
dengan komponen yang telah dikatakan Bawden dalam Herlina (t, t), berikut
cara-cara yang harus dilakukan:
Pertama, kita harus mengetahui dan memahami apa itu literasi
dan literasi komputer informasi , dan teknologi komunikasi.
Literasi sendiri menurut National Institude for Literacy
(NIFL) adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung
dan memecahkan masalah sesuai keahlian yang dibutuhkan dalam konteks pekerjaan,
keluarga, dan masyarakat. Isi komponen pendukung lainnya ialah literasi komputer,
informasi, dan teknologi komunikasi. Sehingga maksudnya seseorang mampu untuk menggunakan
komputer, informasi, dan teknologi komunikasi sesuai dengan tujuannya.
Kemudian selanjutnya kita harus
mengetahui dunia
informasi dan sifat sumber daya informasi.
Apabila kita memiliki kemampuan literasi digital maka kita
tentunya telah mengetahui di mana kita hendak mencari informasi dalam media
digital serta karakteristik atau sifat sumber informasi yang hendak kita tuju
misalnya dalam mencari berita kita hendak menggunakan media online yang
didalamnya terdapat jurnal, artikel,
berita, dsb atau mencari informasi melalui televisi, radio, media sosial, dsb.
![]() |
sumber : https://www.slideshare.net/bukik/literasi-digital-takita |
Langkah
ketiga adalah pemahaman apakah teknologi
yang kita gunakan itu berformat digital atau nondigital, mampu untuk
menciptakan dan mengkomunikasikan informasi secara digital, mengevaluasi
informasi yang didapatkan dari berbagai media digital, menyusun
informasi-informasi yang kita dapat dari media digital serta menyaring
informasi yang datang dan meyimpulkan sesuatu berdasarkan apa yang disampaikan
oleh media digital secara bijak selain itu tak hanya mencari informasi dari
satu sumber, dan yang terakhir adalah literasi informasi dan literasi media.
Literasi informasi adalah kemampuan untuk mencari, menelusur,
menganalisis, dan memanfaatkan informasi sedangkan menurut American Library
Association literasi informasi diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
melakukan identifikasi atas informasi yang dibutuhkannya, mengkases, menemukan, dan
mengevaluasi informasi dan menggunakannya secara efektif.
![]() |
sumber : https://www.thinglink.com/scene/717705250798043136 |
Kemudian literasi media adalah kemampuan untuk memahami,
menganalisis, dan mendekonstruksikan pencitraan media. Hal ini ditujukan agar
pemirsa sebagai konsumen media menjadi sadar mengenai cara media dikonstruksikan
(Budianto, 2013).
Tips dan
trik yang terakhir yaitu sikap
dan perspektif yang berperan penting dalam kemampuan literasi digital.
Seseorang tidak cukup hanya mempunyai keterampilan dan
kompetensi melainkan harus didasari pada kerangka kerja moral sebagai bukti
bahwa ia adalah seseorang yang terdidik. Penggunaan ataupun pembentukan
informasi harus didasarkan pada moral, apakah kira-kira informasi tersebut
layak untuk dikonsumsi atau dipublikasikan atau tidak.
Daftar Pustaka
Herlina,
S. (t, t). Membangun Karakter Bangsa Melalui Literasi Media. Diambil dari : http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309682/pengabdian/membangun-karakter-bangsa-melalui-literasi-digital.pdf
Komentar
Posting Komentar