Radio dan Digital Literacy



1.      Pengertian Radio
Menurut Anwar Arifin, Radio adalah alat komunikasi massa, dalam artian saluran pernyataan manusia umumnya/terbuka dan menyalurkan gelombang yang berbunyi, berupa program-program yang teratur yang isinya aktual dan meliputi segi perwujudan kehidupan masyarakat.

2.      Perkembangan Radio di Indonesia
a.      Pada Masa Penjajahan Belanda
Perkembangan radio di Indonesia bermula pada masa Penjajahan Belanda di Indonesia. Kala itu tahun 1925, Bataviase Radio Verniging, menjadi siaran radio pertama yang melakukan siaran dari Jakarta (kala itu Batavia). Bataviase Radio Verniging atau BRV ditetapkan sebagai badan swasta, yang kemudian memunculkan badan swasta radio lainnya yang kemudian muncul di beberapa kota besar di Pulau Jawa.
b.      Pada Masa Penjajahan Jepang
Pada Maret 1942, pemerintahan Belanda di Hindia Belanda mengakui kekalahan dan menyerah kepada Jepang. Maka, Jepang berganti menjajah Indonesia dan menguasasi obyek-obyek penting. Maka perusahaan dan perkumpulan radio swasta dimatikan dan diurus oleh jawatan bentukan Jepang, Hoso Kanri Kyoku, yang berpusat di Jakarta.  Dan dibentuk beberapa cabang dengan nama Hoso Kyoku di beberapa kota besar di Pulau Jawa, dan terdapat shodansoatau cabang kantor yang terdapat di setiap kabupaten yang menguasai semua stasiun dan tempat reparasi radio. Dan saluran pesawat disegel, sehingga rakyat hanya dapat mendengarkan siaran Hoso Kyoku. Penggunaan radio ini dimanfaatkan digunkan sesuai dengan kepentingan militer Jepang. Setiap malam, selalu ada siaran propaganda dari Radio Tokyo pada pukul 22.00. Siaran ini memang digunakan untuk menciptakan perang urat saraf bagi negara yang hendak diinvasi oleh Jepang.
c.        Setelah Kemerdekaan Indonesia
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang menandakan Indonesia telah merdeka dari penjajahan. Dan melalui radio pula, naskah Proklamasi Kemerdekaan disebarluaskan ke pelosok negeri. Sebagian besar stasiun radio yang dimiliki oleh Jepang maupun bekas stasiun radio milik Belanda direbut dan dikuasai oleh para pemuda Indonesia. Dan karena situasi saat ini masih sangat labil dan beredar isu mengenai kedatangan pasukan Sekutu, maka para pemuda berusaha untuk mengamankan aset dan peralatan siaran radio, agar dapat digunakan untuk komunikasi anatar pejuang.Perjuangan kemerdekaan akhirnya tuntas dengan perjanjian KMB yang dilakukan di Den Haag, Belanda dan ditandangani pada 2 November 1949, di mana Pemerintah Belanda secara resmi menyerahkan Indonesia kepada pemerintah di Indonesia. Dan berdasarkan instruksi Presiden Soekarno, pada 15 Agustus 1950, yang mernyerukan bahwa seluruh Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebanyak 22 studio radio di Indonesia bersatu dengan nama siaran: Radio Republik Indonesia. Sampai tahun 1966, RRI menjadi satu-satunya radio yang dimiliki pemerintah Indonesia. Ketika terjadi pergantian kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Suharto, semakin banyak radio-radio amatiran baru yang akhirnya membentuk stasiun-stasiun pemancar baru, untuk semakin menambah ramai siaran radio.

3.      Radio Sebagai Media Massa
Radio merupakan  media massa yang  memiliki sifat berbeda dengan media massa lainnya seperti , majalah , surat kabar , buku , dll . Penyampaian pesan melalui radio siaran dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan, kalaupun ada lambang-lambang non verbal, yang dipergunakan jumlahnya sangat minim, umpamanya tanda waktu pada saat akan memulai acara warta berita dalam bentuk bunyi telegrafi atau bunyi salah satu alat musik. Keuntungan radio siaran bagi komunikan ialah sifatnya yang santai. Orang bisa menikmati acara siaran radio sambil makan, sambil tidur-tiduran, sambil bekerja, bahkan sambil mengemudikan mobil. Radio bersifat auditif terbatas pada suara atau bunyi yang menerpa pada indra. Karnanya tidak menuntut khalayak memiliki kemampuan membaca, tidak menuntut kemampuan melihat, melainkan hanya kemampuan untuk mendengarkan. Begitu sederhananya untuk menikmati sajian radio. Seperti yang dikemukakan oleh Frank Jefkins mengenai karakteristik media radio yang menguntungkan yaitu:
a. Murah
b. Waktu transmisi tidak terbatas
c. Suara manusia dan musik
d. Tidak memerlukan perhatian terfokus
e. Teman setia
            

4.      Kaitan Radio dengan Digital Literacy
Pada umumnya masyarakat hanya mengetahui kegunaan radio adalah untuk mendengarkan musik, headline news, informasi tentang lalu lintas, dsb. Namun kini telah hadir radio streaming, dimana masyarakat dapat mendengarkan siaran radio melalui website yang dilakukan secara online. Biasanya radio streaming juga dapat diakses seluruh dunia. Sehingga radio tidak akan ditinggalkan masyarakat karena dengan adanya radio streaming, kebutuhan masyarakat di era digital saat ini dapat terpenuhi. Seperti yang kita ketahui, penyampaian pesan radio dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan, kalaupun ada lambang-lambang non verbal yang dipergunakan jumlahnya sangat minim. Ditambah semakin banyaknya radio-radio yang bermunculan saat ini sehingga semakin banyak pula informasi-informasi yang dipaparkan.  Oleh karena itu untuk memahami makna informasi yang disampaikan, diperlukan kemampuan digital literacy. Dimana masyarakat jangan langsung percaya dengan informasi yang disampaikan tetapi masyarakat harus mencari informasi tersebut memalui sumber lainnya. Misalnya radio A menyiarkan informasi tentang lalu lintas di jalan sudirman terpantau padat merayap namun radio B menyiarkan lalu lintas di jalan sudirman terpantau sepi. Nah, disaat inilah kemampuan digital literacy kita diterapkan untuk mencari kebenaran yang sesungguhnya. Dimana masyarakat dituntut untuk bersikap kritis dalam menghadapi perkembangan teknologi yang ada.





Referensi Presentasi Kelompok http://radiomaniacs2.blogspot.co.id/

Komentar

Postingan Populer